CERITA FIKSI 2

DUNIA

Leonardo Agastya

Aku berdiri di bawah pohon beringin yang amat rindang. Perasaan gusar menjadi nyaman. Kupandangi sekelilingku. Dihadapanku, hanya tanah lapang yang sepi. Aku benar-benar menikmati suasananya. Aku tidur terlentang dengan kedua tangan dibelakang kepala dan kaki kanan diatas lutut kiriku. Tak terasa, mataku mulai tertutup karena sejuknya hembusan angin. Semua menjadi gelap.

            “Sejuk bukan?”

            Aku mendengar ada suara wanita yang bertanya padaku. Aku ingin membuka mata, namun tak bisa. Aku terus mencoba untuk membuka mata, namun kesejukan yang kurasakan seakan terus menahanku dalam gelap.

            “Sejuk bukan?”

            Suara itu terdengar lagi. Aku ingin sekali membuka mataku, namun tetap tidak bisa. Giliran aku mencoba untuk membuka mulutku, akhirnya bisa dan aku mulai menjawab suara itu.

            “Iya, sejuk. Kau ada dimana? Aku tidak bisa melihatmu.”

            “Melissa Ananta Budi. Ingat nama itu?”

            Aku sangat terkejut. Sekujur tubuhku berkeringat. Mataku yang tertutup menitikkan air mata. Melissa Ananta Budi, pacarku yang bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke kereta yang sedang melaju. Aku baru sadar, itu suaranya.

            “Apa kabar? Apa aku juga di surga?”

“Mungkin bukan.”

“Terus?”

“Masih di dunia kok.”

“Duniamu?”

“Duniamu juga.”

“Aku mati?”

“Enggak.”

“Ini duniamu. Dunia yang hanya ada dalam diri kamu. Semuanya yang kamu pikirin, ada disini.”

“Terus, ada kamu?”

“Iya. Karena aku ada dalam dirimu.”

“Jadi?”

“Sudahlah. Ini kesempatanku untuk ngomong sama kamu.”

“Apa?”

“Hidupmu kacau kan? Karena aku pergi? Bodohnya kamu.”

“Bodoh?”

“Kamu harus tetap hidup. Jangan jadi sepertiku. Cukup aku yang kacau dan pergi.”

“Aneh.”

“Kamu akan tahu seiring berjalannya waktu.”

            Aku hanya terdiam seribu bahasa. Mulutku seakan bungkam, tak bisa bicara. Perasaan sedih bercampur marah, memporak-porandakan diriku. Aku melihat dirinya terbang mengangkasa diterpa angin, pergi ke langit yang biru. Aku terbangun. Aku tersenyum pada dunia ini. Dunia ini istimewa dan misterius. Haha.

Yogyakarta, 15 Oktober 2019

"Dunia ini istimewa dan misterius. Haha."